Senin, 23 Agustus 2010

CARA MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN MEMIMPIN

10 Cara Mengasah Ketrampilan Kepemimpinan

1. Mendapatkan realita.

Mengetahui apa yang dipikirkan orang lain terkait dengan gaya pemimpinan kita bisa membuka mata kita lebar-lebar, dan ini pendorong perubahan yang paling ampuh. Dengan menggunakan 360 survei dimana Anda menerima feedback dari staf, rekan dan manajer, memberikan Anda informasi yang konkret mengenai subyek yang intangible. Gunakan alat yang ada (ada beberapa yang sangat direkomendasikan di luar sana) atau biarkan staf Anda tahu bahwa Anda mengharapkan feedback dari mereka untuk meningkatkan kepemimpinan Anda.

Penggunaan kata-kata peringatan, akan membuat staf Anda merasa tidak nyaman dalam memberikan feedback yang mereka yakini akan Anda gunakan untuk melawan mereka., atau menjadi defensif dengan apa yang mereka katakan. Terserah Anda untuk menciptakan lingkungan yang aman sehingga mereka merasa nyaman dengan bersikap terbuka dan jujur dengan Anda.


2. Jangan menggunakan power posisi Anda untuk menyelesaikan sesuatu.

Jika ada yang bertanya mengapa hal-hal tertentu diselesaikan, atau logika keputusan, jangan menarik urutan dalam respon. Komponen penting dalam kepemimpinan yang efektif adalah dengan mendapatkan dukungan dari tim dan kolega. Anda tidak bisa mendapatkan dukungan dengan mengatakan bahwa keputusan tersebut adalah yang benar karena Anda bosnya dan Anda yang membuatnya. Tim Anda mungkin tidak selalu setuju dengan apa yang dikerjakan, tapi mereka akan lebih menghargai Anda jika Anda meluangkan waktu untuk menjelaskan pemikiran Anda.

3. Jangan menganggap karyawan sebagai sesuatu yang harus dikendalikan atau dikelola.

Alih-alih, memberikan mereka ruang gerak untuk mengambil tindakan atau membuat keputusan. Kepercayaan adalah komponen kepemimpinan yang sangat penting. Jika Anda tidak percaya orang lain melakukan pekerjaannya dengan baik, maka apakah Anda menempatkan orang yang salah pada pekerjaan tersebut, atau Anda memiliki orang yang tepat tapi tidak melatihnya dengan baik. Biarkan mereka melakukan apa yang harus mereka kerjakan, tanpa menyandarkan bahu mereka sepanjang waktu, atau harus tahu bagaimana mereka menggunakan waktu setiap menitnya.

4. Mendengarkan, mendengarkan, mendengarkan.

Jika ada orang yang kecewa atau mengeluh dalam bisnis Anda, Anda bisa memastikan bahwa di tahapan tertentu mereka akan berusaha mengatakan pada Anda apa masalahnya. Seolah Anda tidak mendengarkan (atau tidak ingin mendengarkan). Atau mungkin reaksi awal Anda membuat orang berpikir dua kali untuk menyampaikan masalahnya pada Anda. Mendengarkan dengan tulus adalah salah satu ketrampilan terbesar yang perlu dikembangkan, terlepas dari peran Anda. Pendengar yang baik menunjukkan ketertarikan, empati, dan ingin tahu apa yang ada dibalik pembicaraan. Pemimpin besar adalah pendengar yang baik – tanpa kecuali.

5. Berhenti memberikan solusi.

Para manajer biasanya mendapatkan posisi mereka setelah menjadi spesialis teknis, dan akan memiliki opini atau pandangan bagaimana “memperbaiki” situasi atau masalah. Mereka percaya ini adalah cara paling cepat dengan menyuruh seseorang untuk melakukan apa yang harus dilakukan, atau melakukannya sendiri, daripada memberikan peluang pada karyawan untuk mengatasinya sendriri. Dengan selalu memberikan jawaban, manajer menghilangkan peluang karyawannya untuk belajar dan memberikan alternatif (yang berpotensi memberikan dengan lebih baik) cara untuk melakukan banyak hal.

6. Selalu konstruktif – selalu.

Ketrampilan berbahasa dan komunikasi membuat pemimpin besar berbeda dengan yang lainnya. Jangan dominan atau kritikal dengan orang lain mengambil tanggung jawab sepenuhnya aapa yang Anda dengar. Jika Anda menemukan diri Anda hampir membuat penilaian negatif, ambil nafas dan gunakan kata-kata Anda sendiri untuk menyampaikan pesan Anda tanpa emosi. Pemimpin besar selalu menemukan cara untuk mengatakan sesuatu dengan tenang dan konstruktif.

7. Menilai kesuksesan Anda sebagai kesuksesan tim

Kesuksesan sejati seorang pemimpin bisa diukur dengan kesuksesan orang-orang yang ada dalam timnya. Sebagai manajer, tanggung jawab utamanya adalah untuk memastikan keberhasilan dan pengembangan tim Anda. Jika mereka sukses, secara otomatis Anda juga akan sukses. Fokus pada membangun ketrampilan mereka dan menghilangkan hambatan yang ada didepan mereka. Jika Anda bisa mencapainya, Anda akan lihat hasilnya pada produktivitas, motivasi dan kepuasan karyawan Anda. Hal ini akan memfilter melalui hasil bottom-line.

8. Jangan melakukan hal-hal hanya karena mereka “nampak baik”.

Tidak ada yang lebih transparan dibandingkan manajer yang membuat keputusan dan bertindak hanyak untuk kelihatan baik didepan atasannya. Jika Anda ingin berkembang menjadi seorang pemimpin, salah satu kualitas yang dibutuhkan adalah integritas. Integritas untuk membuat keputusan

DASAR PEMIKIRAN LEADERSHIP BERDASARKAN ISLAM

Kepemimpinan diartikan sebagai kemampuan seseorang sehingga ia memperoleh rasa hormat (respect), pengakuan (recognition), kepercayaan (trust), ketaatan (obedience), dan kesetiaan (loyalty) untuk memimpin kelompoknya dalam kehidupan bersama menuju cita-cita.

Dalam Islam karena kepemimpinan erat kaitannya dengan pencapaian cita-cita maka kepemimpinan itu harus ada dalam tangan seorang pemimpin yang beriman. Firman Allah SWT dalam Al-Qur’an Surat Ali Imran ayat 28 :

لَا يَتَّخِذِ الْمُؤْمِنُونَ الْكَافِرِينَ أَوْلِيَاءَ مِنْ دُونِ الْمُؤْمِنِينَ وَمَنْ يَفْعَلْ ذَلِكَ فَلَيْسَ مِنَ اللَّهِ فِي شَيْءٍ إِلَّا أَنْ تَتَّقُوا مِنْهُمْ تُقَاةً وَيُحَذِّرُكُمُ اللَّهُ نَفْسَهُ

وَإِلَى اللَّهِ الْمَصِيرُ

“Janganlah orang-orang mukmin mengambil orang-orang kafir menjadi wali dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Barang siapa berbuat demikian, niscaya lepaslah ia dari pertolongan Allah kecuali karena (siasat) memelihara diri dari sesuatu yang ditakuti dari mereka. Dan Allah memperingatkan kamu terhadap diri (siksa) Nya. Dan hanya kepada Allah kembali (mu).”
untuk dapat menghasilkan pemimpin yang dapat memikul amanah yang dipercayakan kepadanya, menurut Imam Al-Mawardi dalam kitabnya, Al-Ahkam As-Sulthaniyyah, diperlukan seseorang yang kokoh iman dan takwanya, mulia akhlaknya, mampu bersikap adil dan jujur, berilmu dan cerdas (fathonah), berkompeten, konsekuen memikul tanggung jawab (amanah), sehat jasmani dan rohani, memiliki keberanian menegakkan yang ma’ruf dan mencegah yang munkar. Syarat terakhir yaitu keberanian karena tanpa keberanian, segala sifat-sifat terdahulu tidak akan dapat dijalankan secara efektif.


Tentang hadits yang terkait dengan kepemimpinan, Rasulullah SAW pernah bersabda : “Orang yang bakal paling dikasihi oleh Allah dan yang paling dekat di sisi-Nya kelak pada hari berhisab ialah pemimpin yang adil, dan orang yang bakal paling dibenci Allah pada hari berhisab dan bakal menerima siksa azab yang sangat pedih adalah para pemimpin yang dzalim.” (HR Tirmidzi).
Di lain hadits, Rasulullah SAW memperingatkan bahwa “Barangsiapa yang pernah memimpin lebih dari sepuluh orang kelak akan dibawa pada hari berhisab dengan kaki tangannya terbelenggu dan hanya keadilan yang pernah diamalkannya sajalah yang dapat melonggarkan rantai belenggu tadi, sedang kedzaliman yang pernah dibuatnya kelak akan membawanya kepada kehancuran.” (HR Darimi).


"APA ITU LEADERSHIP ?"


LEADERSHIP
Adalah kemampuan / kecerdasan untuk menciptakan lingkungan yang menstimulir / merangsang / mendorong sejumlah orang agar bekerjasama dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan yang terarah pada tujuan bersama.
MANAJEMEN
Adalah kegiatan untuk mencapai tujuan dengan mempergunakan usaha orang lain.
Orang-orang tersebut mendukung proses yang membuat mereka berhasil.
MODAL DASAR YANG HARUS DIMILIKI OLEH SEORANG PEMIMPIN :
1. Kekuasaan / Wewenang / Power.
Kekuasaan berasal dari :
a. Pengangkatan
b. Keahlian, berasal dari pengetahuan dan pengalaman
c. Kewibawaan, berasal dari :
1.Sikap
2.Adil
3.Jujur
4.Disiplin – taat terhadap suatu aturan / sistem yang berlaku
5.Bijaksana
2. Penguasaan Pengetahuan sesuai dengan bidangnya.
3. Berpikir strategis atau berpikir antisipatif.
4. Kemampuan membangun hubungan ( komunikasi )
Komunikasi adalah penyampaian informasi dan pengertian dari seseorang kepada orang lain.
Komunikasi berhasil baik, jika timbul saling pengertian, yakni jika kedua belah pihak si pengirim dan si penerima informasi, dapat memahaminya.
Kewajiban atasan terhadap bawahan adalah kontrol, sedang kewajiban bawahan terhadap atasan adalah melaporkan.
Komunikasi yang kurang baik / tidak ada komunikasi dapat menimbulkan kesalahpahaman, ketidak harmonisan, kekesalan dan dapat menjadi faktor utama pembawa keruntuhan dalam hubungan manusia serta efisiensi.
Kesalahan dalam komunikasi :
Berkomunikasi dengan orang yang keliru.
Berkomunikasi tidak pada saat yang tepat, baik terlalu dini atau sudah terlambat.
Berkomunikasi dengan metode yang salah :
a)Gaya bahasa.
b)Sikap.
c)Salah memilih kata-kata / bahasa.
d)Opini / pendapat yang disimpulkan sebagai fakta.
e)Menganggap orang lain sudah paham apa yang kita bicarakan.
Hambatan dalam komunikasi :
Hambatan semantic / perseptual / persepsi
Karena menggunakan kata-kata yang tidak jelas atau tidak dimengerti artinya.
Hambatan pisik
Akibat adanya gangguan suara, jarak, volume, aksen, blockade dll.
Psikologis
Timbulnya emosi baik dari dalam diri komunikator maupun penerima, dapat mempengaruhi baik kesediaan maupun kemampuan berkomunikasi.
Komunikasi yang baik :
Tentukan tujuan komunikasi, kenapa harus melakukan ini, jelaskan latar belakangnya.
Cobalah tempatkan diri anda pada posisi penerima.
Cek apakah maksud anda sudah bisa diterima atau belum.
Dorong / beri semangat agar orang lain lebih komunikatif.
5. Kemapuan untuk membangun team
Kemampuan harus selalu berpikir dalam kerangka tim, bukan tujuan untuk menonjolkan diri, jika harus menonjol maka yang menonjol dalah tim bukan orang per – orang, terlebih-lebih pimpinanya.
Untuk dapat membangun tim seorang pimpinan harus memiliki :
Keterarahan
Seorang pemimpin harus dapat menetukan arah tujuan dari setiap organisasi yang dipimpinnya.
Memotivasi
Pendekatan pemimpin kepada anggotanya baik sikap, tutur kata, harus mampu mengobarkan semangat atau memberikan motivasi bawahannya.
Penerimaan / dapat diterima oleh bawahannya :
Anda baru benar – benar menjadi pemimpin saat penunjukan anda diterima dengan baik dalam hati dan pikiran bawahan.
Beberapa kiat supaya anda diterima oleh bawahan sebagai berikut :
Tunjukan kualita bahwa anda mampu.
Peliharalah kepribadian yang hangat.
Penuh ketenangan ( berpikirlah rasional bukan dengan emosi ).
Tegas dan adil untuk semua bawahan, hindarilah pengangkatan “ anak emas “.
Pegang 4 teguh prinsip dalam memimpin : memimpin tanpa mengepalai; membimbing tanpa menekan; menegur tanpa menyakiti hati; menjaga harga diri bawahan.
Mengapa team gagal ?
1.Tidak ada kesamaan tujuan.
2.Tidak ada kesamaan persepsi.
3.Tidak ada komitmen.
4.Tidak ada koordinasi.
5.Tidak ada komunikasi dua arah.
6.Tidak ada disiplin
7.Mementingkan diri sendiri.
8.Emosional.
9.Saling curiga.
10.Pemimpin tidak mampu memimpin.
Cara memperbaiki team :
1.Memastikan tujuan yang jelas.
2.Memberikan komitmen pad tujuan tersebut.
3.Menyepakati cara tujuan.
4.Terbuka pada gagasan baru.
5.Komunikasi dua rah & memperhatikan pendapat anggota.
6.Setiap konflik harus bisa diatasi bersama.
7.Menyesuaikna diri setiap perubahan.
Manfaat sebuah team dalam perusahaan :
1.Produktifiatas meningkat.
2.Keyakinan & kepercayaan bertambah.
3.Suasana harmonis.
4.Keputusan lebih akurat dan cepat.
5.Beban dapat ditanggung bersama.
6.Team kerja semakin kokoh.
7.Meningkatkan performance perusahaan.
6.Keteladanan seorang pemimpin harus bisa menjadi contoh
Didalam konsep filosopi jawa dikenal konsep.
a.Ing Ngarsa Sung Tulado
Bila sang pemimpin berada didepan, dapat memberikan teladan / contoh kepada bawahannya.
b.Ing Madyo Mangun Karso
Bila berada ditengah – tengah anggotany, mampu membarikan semangat, aktifitas maupun kreatifitas anggotanya.
c.Tut Wuri Handayani
Bila berada dibelakang mampu memnerikan dorongan / perhatian penuh yang didasari maksud pembinaan dan jauh dari sifat memaksakan kehendak.
PEMIMPIN YANG SUKSES
Sukses berarti berhasil, dengan demikian pemimpin yang sukses adalah pemimpin yang memiliki hasil guna dan daya guna yang tinggi bagi organisasinya, dan dengan demikian mampu menyelesaikan misi yang diembannya bersama bawahan dengan baik sesuai dengan yang diharapkan.
Filosof Cina “ Lau Tzu “ yang hidup di abad ke VI masehi, menyatakan sebagai berikut :
Seorang pemimpin dalam tingkatannya yang paling jelek adalah saat yang dipimpin ingin mencampakannya.
Dalam tingkatan sedikit lebih baik, adalah ketika orang-orang yang dipimpin taat dan mengelu-elukannya.
Dalam tingkatannya yang paling baik, adalah ketika orang-orang yang dipimpin nyaris / hamper tidak tahu kalau dia ada.
Indikasi Pemimpin yang baik adalah :
Sistem prosedur kerja yang sudah berjalan dengan baik, sehingga anak buahnya tidak perlu diberikan intruksi terus menerus.
Sikap kerja yang positif, matang, dan mandiri.
Pola kerja lebih bersifat antisipatif, daripada menyelesaikan persoalan demi persoalan ( kasus demi kasus ).
SIFAT – SIFAT SEORANG PEMIMPIN
Dengan mengamati beberapa pemimpin besar yang sangat menonjol, kita dapat mengumpulkan sifat – sifat yang dimilik yang dapat dijadikan acuan untuk menjadi seorang pemimpin yang baik sebagai berikut :
1)Mempunyai keinginan yang kuat untuk melebihi orang lain
Seorang pemimpin tidak mau menjadi orang nomor dua. Ia ingin mengatasi dan mengungguli sesamanya. Ia penuh inisiatif dan sanggup bekerja keras dan ulet dalam mencapai tujuan.
2)Mempunyai tanggung jawab besar
Seorang pemimpin tidak pernah merasa takut memikul tanggung jawab. Bila bawahan melakukan kesalahan, ia mau membantu memikul tanggung jawab ( bertanggung tanggap ).
3)Mau bekerja keras
Seorang pemimpin selalu sanggup bekerja keras dan tak kenal lelah. Ia mempunyai daya tahan yang kuat untuk bekerja keras dalam waktu lama.
4)Pandai bergaul
Seorang pemimpin selalu pandai bergaul. Ia berusaha mengenal baik temannya dan memahami segala persoalannya. Ia mampu bekerja sama dengan orang lain.
5)Memberi contoh bekerja semangat
Seorang pemimpin selalu menjadi pelopor dan memberi contoh bekerja keras dan bersemangat, sehinnga bawahannya ikut bersemangat semua.
6)Memiliki rasa integritas, yakni bersatu pada kelompok yang dipimpinnya.
Selain Sifat positif yang perlu dimiliki, perlu juga sifat – sifat negative yang harus dijauhi oleh pemimpin yaitu :
a)Menyalahkan orang lain
Jika ada pekerja yang tidak beres, sedangkan sebenarnya Anda yang harus bertanggung jawab, janganlah menyalahkan orang lain. Anda harus berani menaggung kesalahan, jangan hanya meminta dipuji saja.
b)Mementingkan diri sendiri
Pemimpin yang hanya mementingkan dirinya sendiri, tidak akan memndapat dukungan dari bawahannya. Perhatikanlah kepentingan klompok, jangan kepentingan diri sendiri. Ajaklah mereka berpartisipasi.
c)Menyuruh orang lain melakukan sesuatu sedangkan ia ( pemimpin ) sendiri tidak mau melakukannya.
d)Bersikap dingin terhadap bawahan
Janganlah memandang rendah bawahan. Sikap semacam ini menjauhkan Anda dari mereka dan mengurangi semangat mereka.
e)Bersikap lamban
Tidak berbuat sesuatu pada waktu sangat diperlukan untuk bertindak segera.
f)Menganggap dirinya sebagai orang besar dan meremehkan bawahannya.
g)Tidak Jujur
h)Terlalu cepat mengambil keputusan tanpa mempertimbangkan faktanya.
TIPE PEMIMPIN
Diktator
Ia memegang kekuasaan mutlak, tidak terbatas dan meggunakannya sekehendak hatinya. Cara memimpinnya negatif, dan selalu menakut-nakuti bawahannya dengan berbagai macam ancaman menurunkan pangkat, gaji, dan memecat. Dengan cara ini ia memang dapat mencapai sasarannya, tetapi diragukan apakah kualitas dan kuantitas hasilnya dapat dipertahankan terus.
Tipe kepemimpinan diktator sering menimbulkan suasana kerja yang tidak menyenangkan, gelisah, tidak tentram, tidak puas, dan akhirnya menyebabkan pemogokan dan keluarnya karyawan ke perusahaan lain. Tipe kepemimpinan diktator pada umumnya tidak dapat berlangsung lama.
Otoriter
Pemimpin otoriter ingin berkuasa sendiri dan tidak mau melimpahkan kekuasaannya sedikitpun kepada bawahannya.
Bawahannya tidak bersuara sama sekali, mereka harus patuh, taat dan menuruti segala perintahnya. Untuk itu pemimpin otoriter selalu melakukan pengawasannya yang ketat. Ia tidak memberikan informasi kepada bawahannya dan ia membuat mereka tergantung kepada keputusannya.
Cara-cara kepemimpinan otoriter dapat disamakan dengan pemimpin diktator. Cara kepemimpinan diktator atau otoriter dapat di lakukan hanya dalam hal-hal tertentu saja, misalnya :
Dalam menghadapi karyawan baru, yang belum mengetahui betul tugasnya dan belum biasa dengan metode kerja yang harus dipakainya.
Dalam keadaan darurat dan mendesak, yang memerlukan tindakan segera.
Dalam hal anda memberi perintah kepada bawahan yang sukar dan keras kepala yang tidak mau mendengar perintah.
Dalam hal kekuasaan anda terancam. Berikan perintah tegas.
Demokratis
Pemimpin yang demokratis selalu meminta bantuan dan saran dari bawahannya, selalu mengajak mereka bersama-sama memecahkan persoalan yang berhubungan dengan pekerjaan mereka.
Pada umumnya tipe pemimpin yang demokratis dapat berhasil memimpin kelompok secara efektif. Kelompok akan tetap bekerja baik, walaupun anda tidak mengawasinya, misalnya sewaktu anda sedang cuti maupun sakit.
Pemimpin yang demokratis dengan suka rela mendelegasikan wewenang kepada bawahannya. Ia selalu berusaha menciptakan suasana kerja yang baik, memupuk sengat kerja dan saling menghormati.

Selasa, 10 Agustus 2010

perkenalan

artikel-1 

PERKENALAN

haii semuaaaannyaaa ini adalah blog pertama ku namaku khansa fitria aku biasanya dipanggil khansa sama semua orang yang mengenalkuuuu aku tinggal dibekasi dong hal yang paling aku senang itu mainan apa aja yang seru hehe :D