Sabtu, 04 Desember 2010

WIRAUSAHAWAN TERDEKAT

WIRAUSAHAWAN TERDEKAT-IBU TUTI LESTARI

Tanggal 01 November 2010 lalu, saya mewawancarai seorang wirausahawan yang cantik. Namanya Ibu Tuti Lestari. Dia tinggal di daerah Duren Jaya. Dia memiliki 3anak perempuan dan 1 diantaranya sudah berkeluarga dan memiliki anak. Dia berumur 46tahun tapi tetap terlihat bugar dan masih bisa melakukan aktivitas dengan baik. Dan kebetulan beliau adalah bude saya. Dia memulai usahanya dengan cara re-sale baju-baju muslim dan baju koko. Seiring dengan terkumpulnya modal dan keuntungan, 2tahun kemudian dia memproduksi baju-baju tersebut sendiri. Keuntungganya memang cukup besar tetapi harus dengan usaha yang sangat keras. Sejak memilih bahan, kemudian menentukan model dan merancang model dan memilih penjahit dan itu semua di lakukan secermat mungkin. Untuk bahan baju beliau bekerja sama dengan pihak importir kain di Tanah Abang. Untuk mode beliau rajin mengamati perkambangan trend baju muslim masa kini. Baik di kawasan Indonesia sendiri, maupun trend mode dari luar negri. Hal inilah yang membuat baju muslim koleksi beliau banyak di sukai oleh konsumen dan pelanggan. Konsumen kebanyakan dari kalangan ibu-ibu muda yang mengikuti perkembangan mode baju muslim. Saat ini pemasaran baju muslimnya tidak hanya di sekitar Bekasi saja tetapi sudah tersebar di Jawa Tengah, Yogyakarta, dan bahkan sampai ke Bontang-Kalimantan.

kewirausahaan

Kewirausahaan adalah proses mengidentifikasi, mengembangkaan, dan membawa visi ke dalam kehidupan.Visi tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu. Hasil akhir dari proses tersebut adalah penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi resiko atau ketidakpastian.


Kewirausahaan memiliki arti yang berbeda-beda antar para ahli atau sumber acuan karena berbeda-beda titik berat dan penekanannya (1). Richard Cantillon (1775), misalnya, mendefinisikan kewirausahaan sebagai bekerja sendiri (self-employment). Seorang wirausahawan membeli barang saat ini pada harga tertentu dan menjualnya pada masa yang akan datang dengan harga tidak menentu. Jadi definisi ini lebih menekankan pada bagaimana seseorang menghadapi resiko atau ketidakpastian. Berbeda dengan Cantillon, menurut Penrose (1963) kegiatan kewirausahaan mencakup indentfikasi peluang-peluang di dalam sistem ekonomi sedangkan menurut Harvey Leibenstein (1968, 1979) kewirausahaan mencakup kegiatan yang dibutuhkan untuk menciptakan atau melaksanakan perusahaan pada saat semua pasar belum terbentuk atau belum teridentifikasi dengan jelas, atau komponen fungsi produksinya belum diketahui sepenuhnya. Orang yang melakukan kegiatan kewirausahaan disebut wirausahawan.






sifat positif para wirausahawan
1. Rasa tanggungjawab yang besar


Seorang pebisnis harus mempunyai rasa tanggung jawab yang besar terhadap perusahaannya, karyawannya dan semua fasilitas yang ada pada perusahaannya.


2. Disiplin


Disiplin mutlak ada dalam suatu bisnis, tanpa adanya disiplin maka apa jadinya sebuah usaha atau bisnis. Maka suatu bisnis akan tidak teratur dan terkendali dan bahkan akan gulung tikar.


3. Bersikap jujur


Kejujuran dalam suatu bisnis haruslah dijunjung tinggi agar bisnis tersebut mendapatkan kepercayaan dari masyarakat. Kepercayaan masyarakat akan menentukan kelanggengan bisnis tersebut.


4. Memiliki kredibilitas tinggi


Kemampuan seorang wirausahawan sangatlah dibutuhkan agar perusahaan tersebut bisa berkembang dengan baik.


5. Menggunakan akal sehat


Menggunakan akal sehat dalam segala urusan yang ada pada semua ruang lingkup perusahaan agar hasilnya bisa maksimal.


6. Memiliki energi dan stamina yang tinggi


Energi dan stamina sangat dibutuhkan agar dalam bekerja selalu ada semangat untuk memperjuangkan sebuah usaha dan mengembangkannya.


7. Setia dan tabah dalam menghadapi segala situasi.


Setia dan tabah akan membuat seorang wirausahawan tetap bertahan seperti batu karang, tabah dalam kondisi apapun yang dihadapi seorang pebisnis.
ciri-ciri wirausahawan
1) Berpikir dan bertindak strategik, adaptif terhadap perubahan dalam berusaha mencari peluang keuntungan termasuk yang mengandung resiko agak besar dan dalam
mengatasi masalah.
2) Selalu berusaha untuk mendapat keuntungan melalui berbagai keunggulan dalam memuaskan langganan.
3) Berusaha mengenal dan mengendalikan kekuatan dan kelemahan perusahaan (dan pengusahanya) serta meningkatkan kemampuan dengan sistem pengendalian intern.
4) Selalu berusaha meningkatkan kemampuan dan ketangguhan perusahaan terutama dengan pembinaan motivasi dan semangat kerja serta pemupukan permodalan.